GOA

Hampir Setiap hari saya duduk di teras belakang rumah yang pandangan di depan hanya gelap, tak bercahaya, maklum saja halaman belakang rumah saya masih tergolong kebun rimba milik penduduk setempat, namun tepat di depan seberang pagar rumah langsung bertemu dengan dua kolam ikan yang tak berpenghuni lagi (kolam ikan yang tak diurus lagi).
Pencahayaan hanya di kamar mandi, dengan itu maka saya acap kali membuka pintunya sehingga dapatlah cahaya penerangan yang berasal dari kamar tersebut. Di sini saya bisa berfikir dengan tenang, hanya ditemani suara-suara lantunan serangga dan aliran air di kamar mandi, ditambah dengan musik tetangga yang mengalun dengan rutinnya.
Pada saat hari itu saya berfikir keras mengenai interaksi/ hubungan antar manusia sesamanya, pelbagai pertanyaan yang saya sedikit sekali mengetahui jawabannya, menghadang terus menerus tepat di pucuk ketinggian pola pokir, yang seolah-olah hanya saya yang memegang beban dunia ini. Mengapa mesti ada pertengkaran dalam berhubungan?, Kenapa mesti saling menjauh dan menahan diri, jika kita semestinya dekat sekali berhubungan?, Ada apa dengan masing-masing orang yang menjalankan hubungan tersebut?, Bagaimana seseorang bisa bertahan, jika dalam 24 jam alat komunikasi yang ada padanya tidak berfungsi?, dan lain sebagainya, bahkan saya berbicara akibat dari itu semua timbullah depresi, stress dan lain sebagainya yang sudah pastinya menghinggapi tiap-tiap orang.
Hingga saat berfikir keras itu menjangkit kesekian kalinya, sayapun sedikit-demi sedikit memilah-milah apa yang sedang berlangsung di kesejarahan ajaran keyakinan saya. Maka disitu pula saya coba-coba untuk mengarang (menginterpretasi) sendiri alur permainan hubungan/ interaksi manusia ini. Saya mengingat saat Muhammad SAW, yang diberi petunjuk untuk pertama kalinya bahwa bisikan tersebut bicara/berkomunikasi dengan beliau bahwa “BACALAH”..dan seterusnya...acapkali dan berulangkali sebelum pelbagai ajaran dan ayat-ayat selanjutnya berbicara maka pertama yang berkutat dalam pikiran Muhammad SAW adalah “Bacalah”. Saya memungkinkan sesuatu atas bisikan dan hubungan ini, dalam posisitioning seorang manusia yang dengan kegigihannya mencari tahu (mencari jawaban) atas hubungan-hubungan yang dijalankan, maka petunjuk tersebut adalah dengan bacalah, lintasan makna bacalah yang bukan hanya pada rangkaian tekstuil, referensi juga diperuntukkan pengalaman, fenomena atau barangkali menemukan kenalinya sendiri.
Saya mengalur kidul memikirkan hal ini, sesampai saya memungkinkan bahwa saat desakan yang terjadi pada zamannya, Nabi kita tersebut saya posisikan sedang mengalami depresi yang hebat, sehingga beliau sampai pada sebuah tempat (Goa) sebagai perenungan dirinya, begitupun juga dengan kita yang manusia-manusia ini, saat titik kidul jenuh yang memusingkan kepala (apapun namanya itu) kita cenderung dari sekian persen kebanyakan mencari tempat (Goa) pencerahan bagi apa yang memasalahkan kita. Namun hal ini saya teruskan dengan bahwa Muhammad SAW yang sangat luar biasa mendapatkan bisikan petunjuk yang teristimewa baginya. Nah, sedangkan kita yang biasa ini tinggal meneruskan dan mengembangkan apa yang menjadi layangan bisikan yang diteruskan padanya, yaitu “bacalah”..inilah petunjuknnya (the clue), namun terkadang kita membuat ini menjadi lebih mudah, bahwa kita tidak ingin membaca, artinya kita tidak ingin petunjuk tersebut.
........................................................

Almost every day I sit on the terrace behind the house that the view in front of the only dark, lusterless, just understand my backyard jungle garden is still classified as belonging locals, but right in front of the house directly across the fence to meet with two fish ponds are no longer inhabited (fish pond that is not maintained anymore).
Lighting just in the bathroom, with it so I often open the door so that it can be light illumination coming from the room. Here I can think calmly, only accompanied by the sounds of insects and water flow rebound in the bathroom, plus the music that floated with regular neighbors.
At the time of the day I was thinking hard about the interactions / relationships between fellow human beings, the various questions that I know very little response, continuous block right in the shoot height pokir pattern, which seems my only holding the weight of this world. Why there should be an argument in touch?, Why should repel each other and hold ourselves, if we should close touch is what happened with each of the people who run relationship?, How can one survive, if within 24 hours of existing communication tools it does not work?, and so forth, I even speak because it all arises from depression, stress and others that are surely descend each person.
Until now hard to think that spread the umpteenth time, I also gained a bit-by bit to sort out what is going on in the historical teaching of my faith. So there I also try to fabricate (interpret) their own game channel relations / human interaction. I remember when Muhammad, who were given instructions for the first time that the whispers are talking / communicating with him that the "READ" .. and so on ... often and repeatedly before the various teachings and subsequent verses speak first then struggling in the mind of Muhammad SAW is the "Read". I enable anything above a whisper and this relationship, in posisitioning a man who with persistence to figure out (find answers) on the relationships of the run, then it is to read instructions, read the trajectory of meaning not just for the series tekstuil, reference is also intended experiences , phenomenon, or perhaps find kenalinya own.
My groove south thinking about this, allowing that moment when she reached my insistence that happened in his day, the Prophet is my position we are experiencing a great depression, so he came to a place (Goa) as the contemplation of himself, as are also with us that human beings this, when the south point of saturation is a real headache (whatever name it) we tend to mostly look for a percentage of places (Goa) enlightenment for what we problem it. But this I continue with that the greatest Muhammad SAW is very unusual to get a whisper instructions especially for him. Well, while our ordinary lives continue and develop what is to be forwarded to her whisper kite, which is "read" .. this is petunjuknnya (clue the), but sometimes we make this easier, that we do not want to read, meaning that we do not want to guide them.

Komentar