zaman edan

Ya Allah, penyingkap segala tabir, pengusir segala gundah, penyelesai segala persoalan, Maha Kuasa, Maha Pemberi Solusi, Maha Penyanyang dan Maha Penerang. Segala puji hanya untuk Mu wahai dzat yang Maha pemberi petunjuk dan tempat mengadu orang-orang putus asa dan lema...h. Limpahkan karunia kepada kami, kepada saudara kami, dan kepada bangsa kami agar kami menjadi orang yang tenang dan menenangkan, agar kami menjadi orang yang yakin akan janji Mu dan yang tertulis di Lauhmahfudz. Saudara ku, banyak persoalan yang menimpa hidup kita dan bangsa kita akhir-akhir ini. Aliran sesat mulai mewabah, media (massa, cetak, elektronik) mulai membodohi, demokrasi mulai tidak tertata, kesulitan ekonomi menjadi alasan kemaksiatan, anak-anak sekolah tidak terarah, pakaian perempuan mengumbar aurat. Ya Allah sesungguhnya kami berlindung diri dari azab Mu. Saudara ku, marilah kita mulai berfikir dan merenung tentang berbagai persoalan yang tengah terjadi. Sedikit demi sedikit kita berikhtiar mengupas permasalahan-permasalahan yang ada untuk kemudian diselesaikan secara bersama. Kita lihat sekarang bagaimana kebebasan media mampu berperan penting dalam merusak mental generasi penerus. Media telah mampu mencuci otak anak-anak kita sehingga anak-anak kita yang masih duduk di Sekolah Dasar sudah mengadopsi dan memahami kata-kata seperti berciuman, berpacaran dan hal-hal seronok lainnya. Media sudah menjadi budak kapitalis (meski tidak semua media bersifat demikian) yang pure profit oriented dan bisnis tanpa mengindahkan nilai dan norma. Media telah berhasil menampilkan karya favorit yang mengelabui. Layar Televisi kita misalnya, selalu dihiasi oleh adegan adu jotos, pukul, tendang, pembunuhan sadis, selalu menampilkan tentang ustadz dan agama pengusir hantu, dan hal tidak berkualitas lainnya (asal populer dan konsumen senang). Sinetron-sinetron hanya terfokus ke topik percintaan, hebatnya lagi tokoh atau pemerannya diilustrasikan sebagai anak SD dan SMP. Bayangkan saudara ku, bagaimana media mengekploitasi kaum ibu (perempuan) dengan busana minim bertopeng modernisme, gaul, bahkan berkedok seni. Edan memang, padahal rasullullah pernah berwasiat agar kita menghormati ibu, ibu, dan ibu tetapi kita malah mempermalukannya sebagai objek kepuasan dan komoditi bisnis. Saudara ku, lihat sekarang bagaimana aliran sesat semakin populer sebagai tempat pelarian yang dirasa menenangkan. Tidak perlu sibuk mencari kambing hitam saudara ku, tetapi pernakah kita mencari tahu atau terbersit keingintahuan mengenai alasan mengapa mereka menyimpang. Saudara ku, mereka hanya lelah dengan persoalan hidup yang tak kunjung usai, mereka bingung dengan tujuan hidup, mereka bimbang akan hari akhir dan permasalahan akhirat. Mereka hanya butuh up grade diri dan pecutan motivasi untuk menaikkan kadar iman yang fluktuatif. Mereka butuh rasionalisasi dalam beragama. Mereka lelah dengan doktrin dan dogma yang tidak mendasar pada nalar. Padahal banyak hal-hal rasional dalam Al-Qur’an karena di dalam kitab ini terdapat kumpulan dari berbagai ilmu pengetahuan, asalkan tepat dalam menafsirkan dan menyampaikannya. Saudara ku, mereka hanya bertanya mengapa harus sholat, harus berzakat, harus berhaji, dan lainnya, mereka menginginkan alasannya tanpa jawaban “pokoknya harus”. Wahai engkau para ulama, ustad, dan para imam sisihkan sedikit waktu kalian untuk menjelaskan kepada umat. Bagilah waktu mu jangan hanya sibuk dengan urusan ekonomi mu. Beberapa ayat Al-Qur’an yang turun dilatar belakangi oleh berbagai alasan termasuk kondisi sosiologi masyarakat pada waktu itu. Hal tersebut harus dijelaskan kepada umat dan apa relevansinya dalam konteks kekinian. Hentikanlah sejenak kesibukan dan keasyikan mu berpolitik wahai ulama, ustad, dan imam kami, kami butuh penjelasan tetapi bukan doktrin kebenaran tunggal partai mu, doktrin kelompok mu, atau dogma pengkultusan pemimpin mu, biarkan kami yang memilih. Saudara ku, apapun agama mu, suku mu, bahasa mu, ataupun rupa mu, kita semua sama. Kita sama-sama didera persoalan hidup tiada henti. Namun sejenak kita berfikir tentang bangsa kita yang tidak lagi menghargai jasa kepahlawanan, tentang Negara kita dan reformasinya yang kebablasan, tentang demokrasi yang tidak tertata. Di Negara demokrasi ini pemenang adalah pemilik suara terbanyak, suara paling nyaring, dan suara yang paling keras dan kuat. Bayangkan jika dari 10 orang, ada 9 orang yang tidak ahli pada bidangnya dan salah tetapi semuanya mengatakan A, sedangkan hanya 1 orang yang benar dan ahli tetapi mengatakan B maka yang salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah. Pemenang adalah pengumpul suara terbanyak meski lewat cara-cara haram (contoh : money politic, dll) tidak ada spesifikasi dan spesialisasi padahal ada wasiat yang menitahkan untuk menyerahkan semua hal kepada ahlinya masing-masing. Di Negara ini juga, tumbuh suburlah tanaman yang telah mengakar kuat di masyarakat yang dinamakan korupsi. Yang tidak korupsi dianggap bodoh, yang tidak menyuap dianggap tolol. Yang idealis akan tersingkir dan dikucilkan. Edan…… Saudara ku, persoalan di atas hanya segelintir permasalahan atau persoalan hidup. Kita sampai pada kesimpulan bahwa zaman semakin mendekati “keedanannya”. Saat ini dosa, kesalahan, dan penyimpangan telah menjadi suatu kebiasaan. Dan sesuatu yang sudah dianggap kebiasaan akan menjadi suatu kewajaran. Ketika sudah menjadi kewajaran maka dosa tidak terlihat lagi sebagai dosa, dan kesalahan ataupun penyimpangan adalah kewajaran. Ironis nya lagi di lingkungan seperti ini orang-orang yang mencari kebenaran malah dianggap gila dan bodoh. Edaannn……. Saudara ku, semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menutupi aib kita. Semoga Allah senatiasa menolong kita dari murka Nya. Saudara ku, mulailah bekali anak-anak kita, istri atau suami kita, saudara-saudara kita dengan benteng agama dan norma. Aturan agama adalah solusi bagi semuanya. Saudara ku, jangan lagi takut dengan Islam, itu pikiran kaum Yahudi. Mereka sedang meneror kita dengan pemikiran, budaya, dan ketakutan kesulitan ekonomi. Islam tidak identik dengan kekerasan dan bom melainkan rahmatan lil alamin, penyejuk bagi alam semesta. Jangan takut-takuti anak-anak kita untuk mempelajari Islam secara mendalam. Saudara ku, banyak hal yang dapat kita lakukan dalam menyelesaikan persoalan dan kesulitan. Banyak jalan menuju Roma jika kita berfikir jernih, dan bersabarlah kepada Tuhan mu wahai engkau saudara ku karena sabar itu indah. Setelah berikhtiar maka serahkanlah urusan mu kepada Tuhan mu. Pujilah Tuhan mu ketika engkau mendapat kesulitan dan berduka. “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung (QS. Ali Imran: 173), dan cukuplah Rabb mu menjadi pemberi petunjuk dan penolong (QS. Al Furqan: 31). Akhirnya semoga kita mendapatkan baitu al hamd (rumah pujian) di jannah (surga).by Deny Nopriansyah

Komentar